Rabu, 09 Juli 2008

sejarah bibliografi

ABIDIN KHUSAENI KHAMID SAEFUL
IMAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN
INFORMASI PEMALANG 26 – 04 –
1989
106025001042
SEJARAH
BIBLIOGRAFI 1564 & 1594 = dikenal
Meskatalog di Frankrutdan Leipzig
BC abad-17 =Refertarium, Bibliotecha, Inventarium, Index
danCatalogus.
1663 =Gabriel Naude ( Bibliographica Politica) memperkenalkan istilah
Bibliografi [ Paris] 1677 =Johan Heinrich Boecler( BIbliographica Politica
Philogica) [ Germanopoli]
1645 =Cornard Gesner( Bibliotecha Universal ) terdiri dari 12.000 buku dalam
Bahasa Yunani, Latin dan Ibrani “Bapak Bibliografi Modern”
1738 =Carolus Linaeus ( Bibliografia Botanica) termasuk bibliografi subjek
1829 =Encyclopedi Americana terbit edisi 1, menyajikan artikel tentang
bibliografi
1859 =Paul Outlet&Henry Lafontinemendirikan “Institut International de
Bibliograpic”di
Brussel, tidak berjalan dengan mulus karena belum ada setandar penulisan
deskripsi dan kendala bahasa.
1940 - 50 = Penyususnan tersendat karena meletus PD II
1950 =Verner W. Clapp bersama UNESCO mengadakan penelitian bibliografi,
laporan Clapp berjudul “Bibliographic Service: their present state and the
posibilities of improvment” [ Paris] UNESCO mengadakan “International
(UNESCO) Conference on the Improvement of Bibliographic Service” [ Paris]
hasil konferensi dimuat dalam “UNESCO Journal of Information Science,
Librarianship and Archives Administration” dan “Bibliographic Service Throughout
the world” {1950 - 59}
BIBLIOGRAFI
Berasal dari bahasa latin yaitu Biblio (buku)dan Graphein(menulis).
(V.W. Clapp, 1985)Secara etimologisBibliografi adalah adalah nama yang
diterapkan untuk ilmu, senidan produk senidalam merekam bahan-bahan
yangditerbitkan.
· Sebagai ilmu = pengetahuan tentang buku dilihat dari berbagai aspeknya
(fisik atau ide).
Pengetahuan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman
tentang sejarah buku, status karya individu, hubunganya dengan karya
lain. Maka pengetahuan tentang p archment(kertas), penjilidan,
percetakan( xylography/seni cetak di ukiran kayu dan typography/tata
huruf), ilustrasi buku, penyusunan bagian-bagian menjadi volume,
kepengarangan, penerbit, dll semua itu tercakup dalam bibliographi.
Sebagai seni = proses dalam membuat bibliografi itu sendiri ( teknik,
penyajian, dll).
Sebagai produk seni= daftar sistematis buku atau lainya yang disusun
untuk maksud dan tujuan tertentu.
(Prytherch, 1990)Bibliografi adalah seni dalam mendeskripsikan buku dari
segi fisik atau gagasan, buku sebagai objek fisik dan sejarah produksi buku.
Kadang digunakan istilah critical, analitical, historycal or physical bibliography.
(Downs, 1967)Bibliografi sebagai objek fisik (analitical bibliografi)
Bibliografi sebagai ide(systematic bibliografi ), fungsi
utama pembuatan daftar buku, mengenali buku apa yang ada,
menjemin pelestarian, pelengkap bagi pekerja informasi .
(World Book Encyclopedia, 1992)adalah daftar buku atau artikel tentang
sebuah subjek. Biasanya bibliografi diakhir halaman disertai dengan teks atau
artikel yang panjang untuk rujuakan para pembaca atau penulisdan untuk
memberikan informasi tambahan dalam subjek.
(John Feather & Paul Sturges, 1997)adalah daftar sistematikatau studi
analitictentang buku, manuskrip dan dokumen lain. Bibliografi bermaksud
menyediakan ulasanyang luas tentang pilihan berbagai area yang mungkin
berdasarkan kronologis, geografi, subjek, pengarang, bentuk publikasi atau
kumpulan lain. Enumerative bibliographi adalah sebuah istilah yang lebih banyak
mencakup bibliografi .
TUJUAN BIBLIOGRAFI
Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan pustaka
yang terkait dalam susunan logis dan bermanfaat.
Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan sebuah
bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang populer.
Bagi peneliti , mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis, memperoleh
informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian.
Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis, dll)
Sarana untuk mengetahui perkembangan buku.
Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks pengarag, subjek,
tempat.
FUNGSI DAN KEGUNAAN BIBLIOGRAFI
Mencatat bukuatau bahan pustaka yang ada
Mempromosikan pendayagunaan bukudan bahan pustaka lainya
Salah satu alat untuk mengembangkan ilmu karena bibliografi
merupakan kumulasi pengetahuan.
TEKNIK
PENYUSUNAN Scope= Selektifatau
Komperehensif
Sifat= Currentatau Retrospektif
Subjek = Jika akan menyusun Bibliografi Subjek
Sistematika = alfabetis pengarang, judul , subjek, susunan kelas/DDC,
geografis, kronologis, kamus.
Objek literature = Buku, Majalah, Phamplet,
Naskah, dll. Bahasa = Bahasa Arab,
Indonesia, semua bahasa.
Bentuk
deskripsi=lengkapatausedan
g Format= buku, CD-rom,
Sheet, dll
Pedoman penyusunan = jika Deskripsi (AACR) dan jika Singkatan (WLSP)
Sarana informasi= K induk, K perpustakaan, K penerbit, Indeks terbitan
kumulatif, Bibliografi nasional.
Membuat indeks= sebagai alat penunjukinformasi
PENGAWASAN BIBLIOGRAFI DAN STANDARISASI
Bibliografi Control adalah usaha-usaha pengembangan dan pemeliharaan
system pencatatan bagi semua bentuk bahan informasi.
UBC adalah dalah usaha-usaha pengembangan dan pemeliharaan yang ada di
seluruh dunia.
Awal abad 20 badan yang bertanggung jawab “ Institut International de
Bibliographic” ada 3 badan yang berperan:
IFLA ( Ineternational Officer for UBC)
Intentional Organization for Standarization ( ISO)
UNESCO ( General Information Programme)
PENDEKATAN SEBELUM DAN SESUDAH 1950
Sebelum 1950 ( Sentralisasi) yaitu UNESCO mendirikan pusat bibliografi
untuk menangani koordinasi semua perpustakaan dan badan bibliografi
seluruh dunia. Di sisi lain IIB menyusun sebnayak mungkin bibliografi di
seluruh dunia.
Sesudah 1950 ( Desentralisasi) yaitu medelegasikan
pengawasan bibliografi paeda badan-badan nasional tiap negara.
Symposium of National Libraries in Eropadi Wina(1958), peran dan
tanggung jawab PN dalam pengembangan pengawasan bibliografi nasional:
PN bertanggung jawab atas pengadaan dan pelestariansemua hasil informasi
negaranya
PN harus mendapatkan bahan luar negeriyang penting bagi negaranya
PN menggalakan standaruntuk penyusunan catalog
PN bertanggung jawab atas jasa dan layananbibliografi negaranya
PN harus menyusun bibliografi yang actual.
STANDARISASI DESKRIPSI BIBLIOGRAFI
Tahun 1969 diadakan “International Meeting of Cataluging Experts”
IMCE di Copenhegen. Tujuanmenjajagi perkembangan pengembangan standar
international untuk deskripsi bibliografi.
IMCE memutusakan:
Diciptakan system pertukaran data bibliografi international
Deskripsi bibliografi untuk tiap terbitan harus dibuat dan
disebarluaskan oleh badan nasional di negara tempat dokumen itu
terbit.
Penyebarluasan melalui data yang dapat dibaca mesin.
Inetnational Conference on Cataloguing Principlesdi Paris(1961) adapun
yang dibicarakan adalah prinsip-prinsip penentuan entri dan bentuk tajuk untuk
catalog pengarang dan katalog judul . Laporan konfrensi berjudul “ Statement
of Principles” [ Paris Priciples] (1971) Berkaitan dengan UBC, IFLA
mengusulkan agar UNESCO menganut kebijakan penyebarluasan system
internasional untuk pengawasan dan pertuakaran data bibliografi . Tujuanyayaitu
menyiapkan secepat mungkin data bibliografi untuk semua terbitan di seluruh
dunia yang dapat diperoleh di seluruh dunia. Hal ini harus ada partisipasi ialah
komponen nasional dan internasional:
Pada tingkat nasional
Membuat cantuman bibliografi tiap terbitan baru(UU deposit)
Mempunyai badan bibliografi nasional yang bertugas:
Mambuat cantuman bibliografi

Menerbitkan cantuman tersebut secepat mungkin dalam bibliografi
nasional
Memproduksi dan mendistribusikandalam bentuk fisik standar (card, pita,
dll)
Menerima dan mendistribusikancantuman yang dibuat oleh negara lain
Dapat juga menyusun bibliografi retrospektif
Pada tingkat internasionaladalah mengintegrasikan badan-badan
bibliografi nasioanal menjadi satu system. Hal ini mempunyai prinsip agar
dapat berjalan:
Tiap badan bibliografi yang bertanggung jawab atas cantuman bibliografi.
Adanya standar internasioanal untuk pembuatan cantuman bibliografi.
Isi = unsure yang harus ada, urutan unsure, cara membedakan dan
fungsi.
Bentuk fisik= machine readable, compatible, standarisasi kartu.
ISBD (Inetranstional Standard Bibliographic Description)
ISBD (M) monograph. 1971, 1987 [edisi revisi]
ISBD (S) serial. 1977, 1988 [edisi revisi]
ISBD (G) general . 1977 [kerangka umum untuk semua ISBD]
ISBD (CM) cartographic material . 1977, 1987 [edisi revisi]
ISBD (NBM) non book material . 1977, 1987 [edisi revisi]
ISBD (PM) printed music. 1990 [edisi revisi]
ISBD (CF) computer file1989
Tahun 1966 lahir gagasan untuk ISBN (International Standard Book
Number)yaitu nomor identifikasi yang unik. ISBN terdiri dari beberapa bagian:
Part I = identifikasi kelompok penerbit tertentu(kelompok nasional, wilayah
atau bahasa)
Part II = indentifikasi penerbit
Part III = identifikasi judul atau edisi tertentu yang diterbitkan oleh penerbit
tertentu
Part IV = satu angkasebagai check digit(control)
ISSN (International Standard Serial Number)nomor yang ditentukan oleh badan
atau pusat nasionalsesuai dengan pedoman(ISDS Guidelines)di Paris.
ISSNterdiri dari 8 angka, angka terakhirsebagai check digit, angka dalam ISSN
tidak mempunyai makna.
Sistematika Penyusunan Bibliografi
No Susunan Bibliografi Indeks pelengkap
1 Alfabetis nama pengarang
1. Indeks judul
2. Indeks subyek
2 Alfabetis judul
1. Indeks nama pengarang
2. Indeks subyek
3. Indeks tempat
3 Alfabetis subyek
1. Indeks nama pengarang
2. Indeks judul
3. Indeks tempat
4 Berkelas (DDC)
1. Indeks nama pengarang
2. Indeks judul
3. Indeks subyek
4. Indeks tempat
5 Kronologis (tahun terbit)
1. Indeks nama pengarang
2. Indeks judul
3. Indeks subyek
4. Indeks tempat
Bibliografi terbagi dalam 3 cabang:
1. Bibliografi sistematis/enumeratif (bibliografi yang biasa kita jumpai di
perpustakaan)
Merupakan hasil kajian terhadap buku dengan hasil berupa entri buku (bahan
sejenis) yang tersusun secara logis serta bermanfaat untuk keperluan
referens atau studi.
Macam-macam bibliografi sistematis:
Bibliografi Nasional, mencatat dokumen yang terbit disuatu Negara. ex;
BNI
Bibliografi Universal, mencatat dokumen yang terbit di seluruh dunia.
Bibliografi Niaga, termasuk perdagangan buku serta catalog niaga. ex;
British Books in Print.
Bibliografi selektif/elektif, ex; World’s Best Books (Best Seller).
Bibliografi Incunabula (buku langka). ex; Indeks to the Early Printed Books
(Robert Proctor)
Daftar Skripsi, Tesis, Disertasi. ex; Bibliografi Skripsi Fakultas Adab dan
Humaniora tahun 2009.
Bibliografi Khusus (subyek tertentu), ex; Bibliografi Pertanian di Indonesia
Bibliografi Anonim dan Pseudonim, ex; Dictionary of Anonymous
Pseudonymous Literatur (S. Halket dan J. Laing)
Senarai Majalah, termasuk daftar majalah yang masih terbit, senarai
majalah retrospektif dan daftar lokasi. Ex; Ulrich’s International Periodicals
Dictionary, Indeks Majalah Ilmiah Indonesia.
Bibliografi Subyek, termasuk indeks dan abstrak. ex; Library and
Information Science Abstract, Bibliografi Bung Karno
Bibliografi Pengarang, ex; Muhammad Yamin: sebuah Bibliografi.
Bibliografi dari Bibliografi, Bibliografi Indeks, World Bibliografi of
Bibliografi.
2. Bibliografi Analitis dan Kritis
Bibliografi jenis ini mencakup kegiatan penelitian atas sifat fisik sebuah buku,
yang sering menghasilkan keterangan tentang pembuatan dan sejarah buku.
Bibliographer harus melakukan teknik evaluasi kritis. Jika dari sebuah buku
tidak ditemukan tentang informasi pengarang, edisi, tahun terbit dan tempat
terbit.
3. Bibliografi Historis
Merupakan kajian terhadap buku sebagai sebuah objek seni (seni tulis,
percetakan, iluminasi, penjilidan). Untuk mengkaji secara kritis novel abad-19
maka kita harus tahu situasi dan kondisi penerbitan/percetakan (semua yang
berkaitan dengan buku) pada waktu itu. Jadi bibilografi histories adalah usaha
untuk memahami buku dalam konteks dunia buku, kondisi social, budaya
yang ada pada masa itu.
Path Finder (panduan pustaka)
Path finder biasanya disusun oleh pustakawan dan petugas referens. Path
finder digagas oleh seorang Associate Director dari Library Development, Project
Intrex, Massachusets Institute of Technology (MIT) di America Serikat yang
bernama Charles H. Steven, gagasan tersebut kemudian dikembangakan oleh
staf dari model library project.
Langkah membuat path finder
1. tentukan terlebih dahulu topic (missal; tentang botani)
2. tentukan batasan dari topic tersebut (missal; tumbuhan ganggang)
3. tentukan batasan literature yang akan kita telusur (komprehensif / selektif
dan current / retrospektif)
4. telusur semua jenis literature yang telah kita tentukan
5. tentukan waktu penelusuran
6. tentukan bahasa yang digunakan dalam literature (Indonesia atau Bahasa
Asing)
Panduan pustaka memuat bagian-bagian yang meliputi perbagai jenis
kepustakaan meliputi;
1. buku teks (classic atau aktual)
2. nomor buku/ tempat untuk menelusur rak
3. handbook, ensiklopedia dan kamus khusus
4. bibliografi
5. majalah indeks dan sari karangan yang terutama mendaftar karangan ilmiah
6. majalah primer utama
7. tinjauan perkembangan dan laporan pertemuan ilmiah
8. majalah indeks dan sari karangan yang terutama mendaftar laporan teknis
Contoh Pathfinder
“Library Pathfinder’s yang terbit dalam Drexel Library Bulletin 8-july-1972 hal
292-300”
Format panduan pustaka
Judul panduan
( ………. )
Ruang lingkup:
Buku-buku mengenai …………. Dapat dicari pada catalog subyek/notasi kerlas
berikut:
Buku teks mengenai ………….. adalah:
Buku-buku lain yang memuat informasi lain mengenai …………… ditempatkan
dalam rak pada nomor-nomor berikut:
Handbook, ensiklopedi dan kamus khusus yang memuat informasi mengenai
……… adalah:
Bibliografi yang memuat bahan mngenai …………. adalah:
Artikel majalah dan karangan lain mengenai …………. Terutama
indeks/disarikan dalam sumber-sumber berikut ini:
Majalah indeks/sari lain yang didaftarkan berikut ini luas cakupan subyeknya.
Oleh karena itu hendaknya hanya digunakan untuk penelusuran yangh luas.
Majalah yang sering memuat karangan yang relevan dengan ……….. adalah:
Tinjauan perkembangan dan laporan pertemuan ilmiah yang memuat
informasi mengenai ……… adalah:
Laporan teknis/penelitian dan jenis pustaka lain diindeks\disarikan dalam
sumber-sumber berikut ini:

Tidak ada komentar: